Jago Ngobrol Bahasa Inggris




Nah ini lah sebuah rangkuman dari isi sebuah buku, dan buku tersebut engga berpengaruh terhadap diri gua dalam kemampuan berbahasa -__- Dari pada kesel mending baca nih! semoga nasibmu membaik.



Jago Ngobrol Bahasa Inggris

Sebelum Belajar Speaking
1. SebaiknyaMemiliki Kamus Saku
Mungkin timbul pertanyaan dalam pikiran anda:mengapa harus kamus saku kenapa tidak kamus besar ? Alasannya sederhana, kamus saku mudah di bawa kemana-mana. Ukurannya yang relatif kecil tidak memberatkan kita, dan sesuai dengan namanya, ia bisa kita masukkan ke dalam saku celana atau kantong baju kita. Kita bisa membuka kamus saku apabila kita tidak tahu artinya.
2. Memiliki Kamus Idiom
Idiom adalah rangkaian kata yang mempunyai arti berbeda dari kata per kata dari rangkaian tersebut misalnya raining cats and dogs dan break the ice.
Contoh :
It’s raining cats and dogs.
(Hujannya sangat lebat, bukan hujan kucing dan anjing.)
At the party, we usually break the ice by playing game.
(Dalam pesta, kita biasanya menghidupkan suasana dengan permainan, bukan dengan memecah es.)

3. Memiliki Kamus Peribahasa

Seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris juga mempunyai peribahasa ( disebut proverb ). Peribahasa terkadang juga di gunakan dalam speaking, terlebih dalam tulisan. Dan, rasanya akan lebih menarik jika kita mengugkapkan sesuatu dengan dibubuhi peribahasa.
Contoh :
The bigber you climb, the barder you fall.
(Semakin tinggikamu naik, semakin sakit jika jatuh).
Peribahasa berbeda denga Idiom. Jika Idiom mempunyai arti sendiri,bahkan tidak bisa dipahami jika di artikan kata per kata, peribahasa relatif lebih mudah di artikan.

4. Memiliki Kamus Slang
Bahasa salng adalah semacam bahasa gaul. Bahasa slang selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Bahasa slang juga bisa di temukan di buku, majalah, atau koran berbahasa inggris.
Contoh :
Baby    : kekasih
Bank    : WC
Bat       : kupu-kupu malam
Blue     : cabul, porno
Cheap  : murahan
Guy     : cowo
Shit      : brengsek

5. Memiliki Buku Saku

Yang di maksud buku saku di sini adalah buku kecil yang bisa di bawa kemana-mana. Buku ini kita pakai untuk mencatat kosa kata, Idiom, atau peribahasa baru yang kita peroleh di saat berbicara dengan orang lain.

*Ketika Belajar Speaking
1. Jangan Takut Salah
Apakah anda kenal dengan seorang bayi ? mungkin dia adalah anak, adik, sepupu, keponkan, atau tetangga anda? Perhatikan bagaimana dia belajar ngomong, ia menirukan suara apapun yang didengarnya. Ia tirukan ucapan sang mama atau baby sitter yang setiap hari menemaninya bermain. Ia tirukan ucapan kaka, bibi, tante, nenek, tetangga, dan siapapun yang kebetulan main ke rumah. Dan tahukah anda, bayi-bayi yang dulu hanya meniru ucapan orang-orang di sekitarnya sekarang telah menjadi remaja dan dewasa yang tentunya sudah lancar berbicara, termasuk anda!
Ya, kita belajar berbicara dari orang-orang di sekitar kita. Dan saat itu-mingkin kita sudah lupa-kita tak peduli apakah yang kita omongkan salah atau benar, tepat pengucapannya atau tidak. Yang terpenting, kita berani berbicara, dan orang yang kita ajak berbicara mengerti apa yang kita maksudkan. Toh, jika yang kita omongkan salah atau kurang tepat, orang-orang tersebut akan membetulkannya, memberi tahu cara mengungkapkan atau mengucapkan yang tepat. Andaikan saat itu-ketika masih bayi-kita takut melakukan kesalahan berbicara, mungkin hingga saat ini kita tidak bisa berbicara. Jadi, kita itu jangan takut salah dalam belajar speaking, dan kesalahan demi kesalahan akan menghasilkan kebetulan dan kebetulan (kesuksesan).
2. Pasang Vocabularies di Mana-mana
Kembali kita mengingat cara bayi belajar ngomong (speaking). Bayi akan meniru ucapan siapapun yang kebetulan ada di dekatnya. Orang-orang di sekitar adalah tuntoryang mengajar setiap saat. Dengan kata lin, sang bayi belajar kepada siapa pundan di mena pun. Tiap hari ia menambah koleksi kosa kata (vocabularies) dengan tanpa sengaja.
Begitu juga kita belajar speaking. Kita perlu guru yang ada di mana-mana yang bisa menambah koleksi vocabilaries kita. Salah satu caranya adalah dengan membawa kamus saku kemana pun kita pergi sehingga kita bisa langsung “bertanya” kepada kamus ketika menemukan kata yang tidak kita mengerti atau bahasa Inggrisnya.
Cara lain untuk menambah koleksi vocabularies adalah dengan menempelkan vocab di mana-mana: kamar, ruang tamu, dapur, kamar mandi, teras, dan lain-lain. Caranya, kita tulis vocabularies beserta artinya di kertas karton atau manila yang telah dilapisi dengan isolasi. Jika kita telah hafal beberapa vocab, kita tinggal menghapusnya dan menggantinya denngan vocab baru. Begitu seterusnya. Menghafal vocab dengan cara seperti ini akan terasa tidak sengaja.


3. Ciptakan English Area
Yaitu kita kumpulkan teman-teman kita yang sama-sama belajar bahasa Inggis, misalnya sepuluh orang (lebih banyak lebih baik), untuk tinggal di satu asrama, kontrakan, atau kos-kosan. Selanjutnya, kita buat komitmen bersama bahwa penghuni rumah ini hanya berbicara dalam bahasa Inggris. Tempat yang mewajibkan penghni berbicara bahasa Inggris inilah yang di sebut English Area.
4. Memiliki Partner
Banyak kesuksesan dalam hidup yang bisa kita wujudkan dengan mempunyai partner. Dalam materi speaking ini, yang dimaksud partner adalah teman belajar, seorang atau beberapa orang, yang mau diajak mempraktikkan speaking setiap harinya. Memepunyai partner ini adalah alternatif lain jika kita tidak bisa membentuk English Area.
5. Ngomong Sendiri
Barangkali Anda sediki heran, mengernyitkan dahi, bahkan kaget ketika membaca subjudul di atas. “Bukankah ngomong sendiri identik dengan gila?” begitu mungkin yang terlintas dalam pikiran Anda. Memang, orang gila biasanya ngomong sendiri, tapi bukan berarti orang yang ngomong sendiri itu gila. Tidak percaya? Ikuti uraian selanjutnya.
Sebelumnya, dijelaskan bahwa untuk mendukung keberhasikan dalam proses belajar speaking, kita perlu membentuk English Area maupun mempunyai partner untuk praktik berbicara bahasa Inggris. Jika memungkinkan, seharusnya kita membentuk  English Area karena kita akan bisa maksimal dalam mempraktikan speaking. Namun, jika English Area ini sulit untuk di wujudkan, kita harus mempunyai partner yang bisa di ajak untuk praktik speaking di jam-jam tertentu. Dan, jika mencari partner ini dirasa juga sulit, mau tidak mau harus ngomong sendiri.
Ngomong sendiri artinya kita mempraktikan speaking sendiri, tidak dalam kondisi berkomunikasi dengan orang lain. Kita luangkan waktu satu hingga dua jam dalam sehari untuk ngomong sendiri. Kita masuk kamar, kita tutp pintu kamar maupun jendela, dilanjutkan duduk atau berdiri di depan cermin. Jika perlu, kita putar musik dengan volume yang cukup keras sehingga “praktik gila” kita-ngomong sendiri- tidak didengar orang di sekitar. Kalau mereka tahu, mungkin saja mereka akan menganggap kita sebagai orang yang tidak waras lagi. Ketika di depan cermin, perhatikan juga mimik wajah, bahasa ubuh, pelafalan (pronunciation), apakah sudah benar seperti turis asing atau belum. Semakin kita mirip dengan turis asing, semakin sukses kita dalam belajar speaking.
Kemudian, apa pun yang terlintas dalanm pikiran kita, kita ungkapkan dalam bahasa Inggris. Misalnya, kebetulan kita ingat sepatu yang baru dibeli tadi malam, maka ceritakan yang berkaitan dengan sepatu tersebu, seperti berapa harga sepatu tersebut, di mana membelinya, dengan siapa membelinya, apa mereknya, mengapa membeli sepatu baru, dan seterusnya. Jadi ngomong sendiri bukanlah menyebutkan benda-benda yang anda ingat dalam bahasa Inggris, melainkan menceritakan apa pun yang terlintas di pikiran dalam bahasa Inggris.


Jika kegiatan ini di lakukan, paling tidak selama tiga bulan, kira-kira dua jam perhari, kita akan merasakan kemajuan yang cukup pesat dalam speaking. Lidah kita akan tereasa luwes, tidak lagi kelu untuk mengucapkan kalimat atau ungkapan dalam bahasa Inggris. Seringnya, ketidaklancaran seseorang dalam speaking bukan kebodohan orang tersebut, melainkan tidak terbiasanya lidah seseorang berbicara bahasa Inggris. Kita usahakan agar lidah kita menjadi lihai dan refleks untuk ngomong bahasa Inggris, seperti ngomong dalam bahasa Indonesia.
Nah, dalam kegiatan ngomong sendiri, kita tidak menemukan spontanitas. Memang, tema pembicaraan adalah apa pun yang kebetulan tak sengaja terlintas dalam pikiran kita, tetapi tetap kitalah yang mengendalikan pikiran.
6. Bentuk Study club
Kata ‘study club’ berarti ‘kelompok belajar’. Artinya, selama kita belajar bahasa Inggris, kita perlu membentuk kelompok belajar untuk mendiskusikan atau mempraktikkan apa yang telah di pelajari di kelas. Barangkali ada hal-hal di kelas yang belum kita pahami atau mungkin kita merasa malu untuk bertanya kepada tuntor. Study Club ini menjadi forum di mana kita bisa menanyakan hal-hal yang belum kita pahami di kelas.
Study Club sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mempunyai partner. Hanya saja, Study Club bersifat lebih umum. Kita bisa mempelajari apa saja, termasuk mendiskusikan grammar, di Study Club, sementara latihan dengan partner lebih banyak berkaitan dengan pengembangan speaking.
7. Abaikan Grammar
Bahasa mana pun selalu mempunyai tata bahasa, begitu juga dengan bahasa Inggris. Tata bahasa ini dalam bahasa Inggris disebut grammar. Grammar di perlukan untuk memebentuk susunan kata atau kalimat sehingga menjadi benar. Sebaliknya, kalimat atau susunan kata yang tidak mengikuti grammar akan sulit di pahami dan membingungkan lawan bicara. Misalnya, ‘you like chicken’ dan ‘you are like chicken’. Kalimat pertama berarti “kamu suka ayam”, sedangkan yang kedua berarti “kamu seperti ayam”. Mungkin kita ingin arti yang pertama, tetapi malah mengucapkan kalimat yang kedua. Di sinilah pentingnya grammar.
Begitu juga di saat kita belajar speaking. Sebagai pelajar pemula, kita “tidak perlu” terlalu mendalami grammar. Namun, bukan berarti kita dilarang belajar grammar. Kita tetap mempelajarinya, tetapi tidak terlalu fokus pada grammar. Grammar yang terlalu “didalami” bisa memperlambat atau menghambat proses belajar speaking. Jika kita terlalu memikirkan grammar, yang ada dalam pikiran kita adalah ketakutan, kekhawatiran: jangan-jangan, kalimat ini salah. Dengan kata lain, keberanian berbicara-termasuk berani salah berbicara- akan hilang dengan adanya grammar.
Oleh karena itu, andaikan ada teman yang ngobrol dengan kita dengan tata bahasa yang tidak benar, kita harus memakluminya. Misalnya dia mengatakan, ‘I am forget’ (seharusnya’I forget’) atau ‘be sleeping’ (seharusnya ‘be is sleeping’), dan lain-lain. Yang penting adalah dia berani berbicara dan kita bisa menduga apa maksudnya. Jika kita mengingatkannya, mungkin dia akan malu atau takut berbicara. Dia takut salah ngomong. Keberaniannya dan semangatnya yang besar untuk praktik speaking sedikit demi sedikit mualai luntur akibat peringatan kita yang tidak tepat waktunya.

8. Biasakan Nonton Film Barat
Dengan kata lain, lewat menonton film barat, kita juga mempelajari kebudayaan mereka. Nah, ini sangat kita butuhkan dalam proses belajar speaking karena dalam keseharian, kita hanya belajar dari tuntor di kelas maupun Study Club atau English Area yang belum tentu benar. Adapun para aktor dan aktris di film-film tersebut lebih bisa dipercaya karena mereka adalah penutur asli (native speaker). Mengetahui kebudayaan mereka sangat membantu kelancaran dan kesuksesan kita belajar speaking.
9. Biasakan Dengan Lagu Barat
Dibanding denagn nonton film barat, barang kali kita lebih merasa terhibur dengan mendengarkan musik. Bahkan, terkadang secara tidak sengaja kita telah menghafal teks lagu-lagu tersebut. Nah, dengan merasa terhibur, kita akan lebih mudah menyerap ilmu dari lagu-lagu barat, yskni bagaimana mengycapkan suatu kata secara tepat.
10. Akrab dengan Tulisan Berbahas Inggris
Untuk menunjang kesuksesan belajar speaking, kita juga harus akrab dengan tulisan-tulisan berbahasa Inggris. Artinya, kita harus teriasa membaca buku, koran, atau majalah yang berbahasa Inggris. Jika kita merasa kesulitan diawal, kita baca saja majalah-majalah yang relatif mudah dipahami, misalnya Hello. Kalau langsung membaca The Jakarta Post misalnya, kita akan kesulitan memahaminya. Di samping penguasaan kosakata yang terbatas, kesulitan ini juga timbul karena materi grammar yang kita pelajari masih sukup dasar. Buku-buku, majalah, maupun jurnal yang tergolong ilmiah biasanya menggunakan tata bahasa yang sedikit sulit daripada tulisan-tulisan biasa. Jadi, yang penting kita harus membiasakan diri membaca atau mengakrabi tulisan-tulisan berbahasa Inggris.
*Berikut Ini Metode Belajar Speaking
1. Cerita Ulang
2. Ngobrol Berpasangan
3. Ngobrol Sambil Jalan-jalan
4. Tebak Kata
5. Debat
6. Diskusi
7. Pidato
8. Drama




Written by

1 komentar:

  1. Apakah Anda butuh teman berbicara bahasa Inggris secara profesional?
    Kami siap melayani Anda untuk ngobrol berbahasa Inggris dengan berbagai macam tema.
    Bila Anda tertarik, Silahkan Hubungi Kami?

    Free of charge - at the first meeting
    GRATIS - pada pertemuan pertama
    -------------------------------

    ENGLISH FOR YOU
    English for You - Your personal partner in English

    PIN | 7DBF2CC3
    WA | 085878223857
    Mas Ali

    BalasHapus